Uang

Uang adalah alat tukar yang sah yang digunakan dalam suatu negara. Tentu semua orang mengetahui arti dari uang. Bahkan anak kecil pun tahu arti dari uang ketika disuruh beli beras di minimarket. Seperti maknanya, uang adalah ALAT TUKAR yang berarti benda ini tidak punya perasaan, tidak punya keinginan, dan tidak punya tujuan. Namun, benda ini sering dijadikan kambing hitam apabila terjadi sebuah masalah.

Sesungguhnya, manusia yang menggunakan uang yang seharusnya bertanggungjawab penuh terhadap baik atau buruknya efek dari uang. Uang bisa jadi jahat, bila digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif, tetapi sisi yang lain, uang juga dapat menjadi baik bila digunakan dengan bijak dan tepat. Manusia sering lupa bahwa uang pada dasarnya adalah alat tukar, sehingga yang seharusnya ditukar dengan uang adalah nilai / value dari kemampuan / skill yang diberikan dalam bentuk barang / jasa.
Anehnya, sering kali nilai / value tersebut sering tidak jelas / tidak nyata. Banyak hal yang mampu ditukar dengan uang walaupun tidak kelihatan. Brand image adalah salah satu contoh nyatanya. Banyak organisasi yang dengan penuh kesadaran, dan tingkat keyakinan yang tinggi menukarkan sejumlah besar uang untuk membeli sesuatu yang hanya ada di pemikiran kebanyakan manusia. Apakah itu salah? Tentu jawabannya tidak, tetapi tentu hal tersebut mempunyai banyak resiko yang bersifat tidak pasti. Tidak ada jaminan bahwa brand image akan didapatkan walaupun sudah mengeluarkan budget yang sangat jumbo untuk sebuah publisitas.

Bahkan di masa kini dan pasti di masa depan, masih akan banyak hal yang ditukar dengan uang yang sifatnya tidak nyata, mata uang digital contohnya. Konsep ini lebih sulit lagi untuk dipahami. Jika pada generasi sebelumnya, manusia menukarkan benda nyata dengan benda tidak nyata, tetapi di masa depan, manusia akan menukarkan benda tidak nyata dengan benda tidak nyata lainnya yang nilainya tentu bukan nilai yang kecil. Lalu apakah benda nyata akan kehilangan nilainya? Tentu saja tidak akan semudah itu untuk menggeser pemikiran itu, benda nyata akan tetap digunakan karena suka - tidak suka benda nyata tetap digunakan untuk merawat jasmani manusia. Namun, pergeseran nilai itu dapat kita rasakan bersama-sama hari demi hari, waktu demi waktu, yang dalam Bahasa kerennya sering kita dengar sebagai disrupsi nilai / value.

Jadi, jika memang masa depan terlihat begitu tidak jelas, bukan masa depan yang seharusnya diubah, tetapi pemikiran manusia yang seharusnya mulai berubah. Sama seperti pada premis awal tulisan ini, uang adalah alat tukar. Bukan uang yang menjadikan keadaan menjadi baik atau buruk, tetapi cara menggunakan uang tersebut yang seharusnya menjadi fokus untuk digunakan sesuai dengan kebijaksanaan manusia. Uang tetaplah uang, benda ini tetap adalah benda mati. Tidak ada artinya jika tidak digunakan dengan kebaikan.