Programmer dan Dunianya

Banyak orang yang menyangka bahwa pekerjaan programmer adalah pekerjaan yang mudah dengan penghasilan yang tinggi. Hal ini disebabkan pekerjaan fisik yang terlihat memang sangat minim. Programmer kebanyakan hanya duduk, minum kopi, menikmati senja, bahkan jarang ngobrol dengan rekan kerja walaupun bekerja dalam satu ruangan. Dari segi penghasilan pun, programmer dinilai penting dalam setiap langkah organisasi sehingga dianggap perlu untuk memberikan upah yang layak.

Dibelakang itu, banyak hal yang programmer perlu tahu. Programmer sering dianggap mempunyai dunia yang tersendiri. Mereka hidup di masyarakat dengan tingkat sosial yang rendah sehingga banyak pandangan masyarakat yang salah tentang programmer. Jarang berinteraksi dengan rekan kerja adalah hal yang umum ditemui. Seseorang dengan pekerjaan programmer lebih sering di depan computer / laptop sambil berbicara sendiri dengan Bahasa yang aneh karena jarang didengar oleh manusia yang lain. Tentu ini bukan hal yang nyaman bagi orang lain.

Menjadi seorang programmer pun bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu tingkat pendidikan tertentu atau pun kemampuan khusus yang perlu dimiliki untuk dapat memperoleh status sebagai seorang programmer yang baik. Proses belajar nya pun bukan lah sebuah proses yang mudah, hal ini disebabkan begitu banyaknya Bahasa pemrograman yang terus berkembang semakin banyak, semakin kreatif dan semakin spesifik (serta tentu saja semakin memusingkan untuk dipelajari)
Saya cukup yakin bahwa tidak ada programmer teramat sangat jago seperti di film Box Office yang hanya dalam beberapa menit dapat menembus pertahanan suatu organisasi. Penggambaran itu terlalu berlebihan karena pada kenyataannya, Bahasa pemrograman terbagi menjadi sangat banyak varian dan masing-masing varian tentu mempunyai Bahasa yang sangat spesifik yang tidak akan semudah itu untuk ditelusur dalam beberapa menit. Bahkan, seorang programmer senior pun, kadang masih perlu membaca coding dari atas sampai bawah hanya untuk menemukan satu error sederhana. Apalagi ditambah dengan adanya style coding yang berbeda pada setiap programmer yang menyebabkan logika yang digunakan pun kadang sangat berbelit dan sulit dipahami.

Di sisi yang lain, pemikiran bahwa programmer mempunyai pendapatan yang tinggi merupakan pemikiran yang kurang tepat. Kenyataannya, banyak programmer yang masih mempunyai kehidupan yang sulit karena banyak organisasi tidak memberikan upah yang layak. Bagi sebagian organisasi, programmer “hanya” digunakan sebagai pekerja untuk menyelesaikan masalah yang akan terjadi dalam suatu websites atau suatu program.

Memilih pekerjaan sebagai programmer tentu adalah suatu pilihan yang baik, tetapi masyarakat juga perlu tahu bahwa menjadi programmer bukanlah kambing hitam dari masalah dari sebuah program atau website yang sedang running. Profesi programmer sendiri adalah profesi yang sangat spesifik, bahkan dapat dikategorikan sebagai ahli dalam suatu bidang yaitu informatika. Penghargaan perlu diberikan pada manusia – manusia yang rela jam tidur nya diambil demi menemukan sebuah error pada sebuah program. Itu pun harus disertai kecerdikan yang kreatif untuk memikirkan jalan keluar dari sebuah permasalahan dalam system. Membangun system yang baik dan digunakan secara massif tentu adalah jalan “ninja” banyak programmer, dan saya berdoa semua programmer mendapatkan hal itu dalam setiap pekerjaan mereka.